Kamis, 17 November 2011

Sungai Besar Kesesatan

Di zaman kita ini, kejahatan berkuasa, kesesatan sangat agresif, dan kompromi ada di mana-mana di udara. Kita berada di dunia yang jahat ini dan di zaman yang sesat ini entah kita suka atau tidak, dan kita harus mengalahkannya atau hal-hal itu akan mengalahkan kita. Kesesatan akhir zaman adalah seperti sungai besar yang deras menyapu segala sesuatu di dalam arusnya, dan gereja-gereja Perjanjian Baru yang Alkitabiah adalah seperti sebuah perahu. Jika kita tidak dengan usaha keras mendayung ke hulu – melalui hal-hal seperti pertobatan yang sejati, hidup Kristiani yang serius dan terpisah dari dunia, dan khotbah-khotbah yang tidak berkompromi – kita akan terbawa oleh arus. Tidak ada netralitas, tidak ada relaksasi, tidak ada pensiun. Jika kamu capek bekerja dan menurunkan dayung separasi dan nasihat-nasihat saleh, kamu akan segera bergerak sesuai dengan arus. Selama 20 tahun terakhir, banyak gereja-gereja Baptis fundamental telah berhenti mendayung. Ketika hal itu terjadi pertama kali, semua orang senang. Tentu ada beberapa jiwa yang khawatir tentang perubahan yang terjadi dan mereka membuat semua orang tidak nyaman pada awalnya dengan keluhan-keluhan mereka, tetapi karena gembala sidang tidak khawatir dan menekankan bahwa “tidak ada yang berubah,” semua orang rileks dan orang-orang kuno yang masih mau mendayung diperingatkan agar tidak memiliki “mata yang kritis” atau untuk tidak “menembaki” pelayan Tuhan.

Jika mereka tidak menenangkan diri dan menikmati perjalanan mengikuti arus, mereka segera mendapatkan bahwa mereka tidak lagi diterima dan mereka pergi untuk mencari perahu kecil lain di suatu tempat yang masih mendayung ke arah hulu…Dengan “para pengeluh” hilang, akhirnya gereja tersebut dapat menikmati suasana baru. Sepertinya ini adalah solusi win-win. Daripada mendayung dengan sekuat tenaga dan menjadikan diri sangat capek, mereka dapat rileks dan menikmati pemandangan, dan tidak ada lagi seorang pengkhotbah yang akan meneriaki mereka untuk mendayung lebih kuat. Mereka sangat senang dan merasa ingin nge-rock. Mereka tidak lagi tanggung-tanggung dan main-main dengan sekedar “mengadaptasi” CCM. Mereka mengeluarkan rock band, menyetel gitar bass, mengencangkan peralatan drum, meningkatkan amplitudo loud speaker, menyajikan tim penyembahan (memastikan bahwa minimal satu dari anggotanya adalah seorang wanita atraktif yang berbusana sesensual yang diperbolehkan oleh gembala), dan membiarkan pujian meledak agar mereka semua dapat “merasakan Allah” melalui penyembahan yang sejati. Kini mereka dapat menikmati hidup daripada diikat oleh aturan dan dibatasi oleh separasi. Mereka memperhatikan bahwa ke arah manapun mereka memandang ada banyak perahu lain yang dengan senang mengikuti arus. Tentunya semua orang itu tidak mungkin salah. Ya, di situ ada perahunya Rick Warren yang besar. Wow, mereka nge-rock hebat! Dan ada perahu Franklin Graham. Dia terlihat bahagia! Bayangkan pengkhotbah-pengkhotbah dulu yang suka mendayung sering memperingatkan tentang ayahnya, Billy Graham. Sungguh menggelikan. Akhirnya, orang-orang di perahu itu mendapatkan bahwa mereka adalah bagian dari mayoritas dan tidak lagi menjadi bahan tertawaan perahu-perahu lain. Lalu mereka memperhatikan bahwa ada banyak cabang-cabang di sungai itu, dan mereka semua terlihat menarik, walaupun hutan belantara di tepi-tepi sungai itu terlihat gelap dan menakutkan; dan untuk sesaat – tetapi pasti itu hanyalah tipuan imajinasi – sepertinya ada monster-monster yang bergerak di bawah air yang gelap itu. Tetapi tidak, gembala baru kita (anak dari pendiri) memberitahu kita bahwa semua cabang-cabang itu baik-baik saja dan kita memiliki banyak sekali kebebasan. Allah berpikiran luas dan mengasihi semua cabang itu. Ada cabang emerging dan cabang meditasi dan cabang hedonisme Kristen dan cabang Bapa-Bapa Gereja dan banyak lagi yang pernah mereka lihat sebagai sesuatu yang berbahaya tetapi kini mereka dapat melihat bahwa semua itu cabang Kristiani yang baik-baik saja. Satu hal yang selalu diulangi oleh orang-orang adalah kini hidup terasa begitu menyenangkan dan mereka tidak perlu mendayung. Sungguh enak akhirnya dapat membuat keputusan sendiri dan tidak perlu dibatasi oleh teriakan-teriakan pengkhotbah yang fanatik. Mereka kini begitu bersemangat karena rock band, begitu tenggelam dalam “penyembahan,” begitu sibuk menyelidiki cabang-cabang yang berbeda-beda, sehingga mereka tidak menyadai bahwa sungai itu kini mengalir lebih cepat dan pemandangan mulai berubah. Kini ada bagian jeram yang berbatu-batu. Mereka mulai merasa sedikit tidak nyaman, dan ada yang menyarankan bahwa mungkin mereka kini perlu mendayung sedikit lagi, tetapi hal ini dianggap sebagai sikap Farisi. Bahkan ada yang berkomentar, “Apa berikutnya kamu mau mengundang David Cloud, si hyper-legalis dan penyerang pengkhotbah lain itu?” Semua orang tertawa. Tetapi, bagaimanapun juga kini sudah terlambat. Mereka sudah melaju terlalu kencang. Sungai itu kini menguasai mereka. Tidak ada tempat berbalik. Lalu mereka mendengar sesuatu di kejauhan, semacam bunyi deru, dan semakin lama semakin nyaring. Semakin nyaring. Dan akhirnya mereka melihatnya. Air itu bergejolak dan berbuih-buih menuruni air terjun yang besar. Mereka kini tidak berdaya, dalam genggaman sesuatu yang terlalu kuat untuk dilawan. Waktu untuk berbalik sudah lewat, dan mereka meluncur menuruni air terjun dan hancur di bebatuan di bawahnya. Tetapi sebelum mereka terjun, gembala sidang mereka yang cool itu berteriak, “Tetapi yang kita lakukan hanyalah berhenti mendayung!!!” Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng (2 Timotius 4:3-4).


EDITOR: Dr. David Cloud dalam artikel ini memperingatkan tentang bahaya kompromi yang dihadapi oleh setiap gereja Baptis Independen yang Alkitabiah. Hal ini terutama dimulai dalam bidang musik. Kompromi hampir tidak pernah terjadi sekaligus, tetapi perlahan. Berhenti menyerang kesesatan secara aktif sudah merupakan suatu kompromi. Setiap orang Kristen perlu memastikan dirinya berada di gereja yang Alkitabiah. Lalu, setelah berada di gereja yang Alkitabiah, dia perlu memastikan gerejanya tidak berkompromi. Ini adalah pekerjaan yang melelahkan memang dan ibarat mendayung. “Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus” (Ibrani 2:1).

11 komentar:

  1. Lelah deh dengan artikel yang penuh kepahitan. Hati-hati klo kita merasa berdiri teguh dalam Tuhan. Sekarang saya ngeri ke gereja baptis karena beberapa kali ke gereja baptis pujiannya seperti sedang meratapi nasib padahal kita sudah ditebus. Dan yang lagi untuk memuji Tuhan yang Maha besar dan ajaib tidak ada persiapan sungguh-sungguh yang membawa jemaat naik ke altar Tuhan yang luar biasa. Seperti di surga para tua-tua menyembah Tuhan yang Luar biasa sampai tiang2 penyangga surga bergetar oleh pujian mereka dengan melempar mahkota mereka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepertinya anda tidak mengerti kehendak Tuhan,
      yang anda cari bukanlah kebenaran, tetapi yang kekacauan
      sepertinya anda sangat senang berada dalam perkumpulan yang tidak teratur, dan tidak sopan
      sangat menyedihkan

      Hapus
  2. Salah satu anak sungai yang membawa KESESATAN itu adalah ANDA krn Anda berusaha dgn keras kepala mengingkari pekerjaan Roh Kudus di akhir zaman,dan menyebarkan dusta dgn mendiskreditkan pekerjaan Roh kudus itu sendiri dengan mengatakan nya Palsu,sesat dll.Anda dgn semaunya saja menafsirkan dan memotong ayat dan melepaskan konteksnya dan melompatnya dan langsung menyambung ke kitab dan ayat lain demi mencari pembelaan diri dan mengutuki yang lain yang belum tentu benar2 sesat seperti yang anda katakan.Kiranya Tuhan Yesus yang akan menyadarkan anda sebelum terlambat !!

    BalasHapus
    Balasan
    1. roh kudus yang anda sebut itu bukan lah roh kudus yang di sebut di alkitab, pemahaman anda ttg roh kudus itu salah,

      Hapus
    2. 1 Korintus 14:27-28, Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya. Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.

      Hapus
  3. Semua tipu muslihat dan kebenaran yang anda rasakan ini berasal dari pikiran manusia. Coba tanyakan pada diri anda, apa yang memotivasi anda untuk menelaah suatu ayat hingga ke bahasa aslinya? Tentunya penjelasan yang dogmatis, detail dan sempurna adalah yang anda kejar dan anda sebut "kebenaran". Sebaliknya apa yang membuat orang-orang diluar sana yang merasa bahwa suatu ibadah dirasa kurang menyentuh? Rasa dan selera yang ditimbulkan pikiran merekalah yang mereka elu-elukan sehingga mereka tak segan menghadirkan musisi rock ke Gereja. Di satu sisi ada yang mengedepankan dogma, di sisi lain ada yang mengejar rasa dan sensasi. From the inside comes a problem which is able to shatter the earth into great chasm. So choose wisely, and thou shalt see the right path.

    BalasHapus
  4. Semua tipu muslihat dan kebenaran yang anda rasakan ini berasal dari pikiran manusia. Coba tanyakan pada diri anda, apa yang memotivasi anda untuk menelaah suatu ayat hingga ke bahasa aslinya? Tentunya penjelasan yang dogmatis, detail dan sempurna adalah yang anda kejar dan anda sebut "kebenaran". Sebaliknya apa yang membuat orang-orang diluar sana yang merasa bahwa suatu ibadah dirasa kurang menyentuh? Rasa dan selera yang ditimbulkan pikiran merekalah yang mereka elu-elukan sehingga mereka tak segan menghadirkan musisi rock ke Gereja. Di satu sisi ada yang mengedepankan dogma, di sisi lain ada yang mengejar rasa dan sensasi. From the inside comes a problem which is able to shatter the earth into great chasm. So choose wisely, and thou shalt see the right path.

    BalasHapus
  5. Iya benar, zaman sekarang parah sekali kesesatannya, karna sudah dipercaya Turun temurun. Kesesatannya sudah sangat jauh. Tp bukan mengenai musik, yg paling parah itu ttg bahasa Roh. Semua orang dibilang kalo blm bisa berdoa dan menyembah dalam bahasa roh artinya belum sungguh2 minta sama Tuhan

    BalasHapus
  6. Hai kuping kuping yang bebal, yang dikatan artikel ini benar, apakah Kebenaran melahirkan perpecahan. Sesungguhnya selera duniawimu lah teramat besar sehingga Kebenaran kaunkatakan sesat. Orang ini berkata Kebenaran dan itu bentuk Kasih.

    Simpelnya jika yang kalian katakan ini salah, tentulah ayat firman yang sudah tertulis tidak terjadi di zaman ini.

    Genaplah yang dikatakan timotius di atas, kalian sangat sulit sekali menerima ajaran yang benar.

    Jika kalian penasaran dengan Kebenaran saya dapat membantu kalian secara detail .
    Wa saya ke nomer 087878404397 thanks

    BalasHapus
  7. Orang benar tidak perlu mengatakan dirinya benar dengan kata2,,,tapi dengan ucapan,prilaku,ketaatannya

    BalasHapus
  8. Semua doktrin Alkitab itu tidak ada yg sempurna,,,semua pasti punya kelebihan dan kekurangan,,,jadi lebih baik jangan saling menjelekkan,,,yang utama itu tetap satu Tuhan,,yaitu Yesus Kristus,,,

    BalasHapus