Selasa, 01 Desember 2015

Gembala Sidang Mega-Church Pantekosta di Singapura Dipenjarakan Karena Penyalahgunaan Dana

Kong Hee, pendiri dan gembala senior dari sebuah megachurch Pantekosta di Singapura, telah dijatuhi delapan tahun penjara karena penyalahgunaan dana gereja untuk mendukung karir menyanyi pop istrinya. Lima pemimpin gereja lainnya dijatuhi hukuman berkisar antara 21 bulan hingga enam tahun. Jumlah dana yang disalahgnakan oleh para pemimpin City Harvest Church (CHC) adalah $35 juta. Korupsi sebesar ini cukup jarang di negara tersebut, yang memiliki reputasi hukum dan keteraturan yang tinggi. Ternyata malah seorang gembala sidang kharismatik yang membuat tonggak korupsi yang sedemikian tinggi dan membuat kekristenan menjadi bahan tertawaan di hadapan seluruh negeri!

Penyanyi pop tersebut, Ho Yeow Sun, baru-baru ini ditahbiskan menjadi seorang gembala di gereja tersebut. Dia akan bisa meneruskan bisnis keluarga mereka sementara suaminya di penjara. Michael Scales dari New York’s Christian College adalah yang menahbiskan dia, dengan memberikan kata-kata konyol, “Saya berdoa agar ketika dia [Ho Yeow Sun] berbicara, api akan keluar dari perutnya.” Ho Sun adalah seorang penyanyi lalu pop Cina yang menjalani kehidupan seorang bintang pop, lengkap dengan pakaian yang tidak sopan, pesta-pesta champagne, dan video-video rock yang sangat sensual. Seorang teman yang memberikan informasi yang membantu riset saya berkomentar, “Saya melihat beberapa video dia, tetapi tidak dapat menayangkannya karena isinya yang keji.” Seorang teman gembala sidang Baptis di Singapura menulis, “Baru akhir pekan lalu saya mengetahui bahwa video musiknya yang parah dan mirip pelacur (‘China Wine’) ditayangkan di gereja CHC ketika pertama diluncurkan. Sangat sulit membayangkan ada suami yang secara sukarela mau mempertontonkan istrinya di gereja dengan pakaian seperti pelacur, menari-nari mirip pelacur, dan parahnya lagi, ini seorang istri gembala.” Kong Hee dan pemimpin lain City Harvest yang telah didapatkan bersalah di pengadilan Singapura yang tidak main-main itu, masih mencoba mempertahankan bahwa mereka tidak bersalah, walaupun telah terbukti bahwa mereka menaruh jutaan dolar ke dalam investasi saham bohongan dan mencoba menutupi tindakan mereka dari mata hukum. Menurut Gospel Herald, 29 Oktober 2015, gereja itu memihak pada para pemimpin mereka yang jahat (“City Harvest Founder Kong Hee Thanks Congregation for ‘Grace and Love’ as Wife Sun Ho Is Ordained as Pastor,” 29 Okt. 2015). Ini menunjukkan bahwa tidak ada integritas di seluruh jemaat tersebut. Mereka telah dibutakan dan secara moral dibuat mati rasa melalui dosis tinggi mistikisme satanik yang disajikan melalui musik rock, pengalaman-pengalaman kharismatik, dan doktrin-doktrin palsu.

Kong Hee mengikuti jejak banyak pemimpin Pantekosta-Kharismatik terkenal lainnya yang telah mempermalukan nama Yesus Kristus di hadapan dunia yang tertawa terbahak-bahak, sebagaimana telah kami dokumentasikan. Tahun lalu, David Yonggi Cho, pendiri dari Yoido Full Gospel Church di Seoul, Korea Selatan, yang sudah lama digelari sebagai gereja terbesar di dunia, dijatuhi tiga tahun penjara karena korupsi dan menyalahgunakan kepercayaan (“”David Yonggi Cho,” The Gospel Herald, 21 Feb. 2014). Cho, salah satu mentor Kong Hee, didapati bersalah menyebabkan kerugian $12 juta bagi gereja dengan cara menyuruh para pengerja membeli saham anak sulungnya, Cho Hee-jun, dengan harga empat kali lipa pasaran. Hukuman tiga tahun penjara bagi David Cho ditangguhkan karena usianya, tetapi dia diperintahkan untuk membayar penalti $4,7 juta, dan hukuman penjara tiga tahun bagi Cho Hee-jun tidak ditangguhkan.
(Berita Mingguan GITS 28 November 2015, sumber: www.wayoflife.org diterjemahkan Dr. Steven E. Liauw)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar